Saturday, May 12, 2007

Keutamaan Ilmu

Keutamaan Ilmu

قا ل الله تعالى: قل هل يستوى الذين يعلمون و الذين لا يعلمون (الزمر:9)

Artinya : "Katakanlah! Apakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui". (QS: Al-Zumar:9)

الحديث : من يريد الله به خيرا يفقهه فى الدين (متفق عليه)

Artinya: "Barang siapa yang akan Allah jadikan dirinya baik, maka Allah akan fahamkan dia tentang agama (ilmu syari'at)". (hadits yang disepakati keshohihannya)

Hasan seorang ulama salaf berkata : "Diantara para sahabat Rasulullah SAW ada yang berkata : "Barang siapa beramal tanpa ilmu maka unsur merusknya lebih besar dari unsur perbaikan. Dan orang yang beramal tanpa ilmu bagaikan berjalan diatas jalur lain. Maka tuntutlah ilmu agar tidak merusak ibadah dan ibadahlah agar tidak merusak ilmu".

Para ahli ilmu adalah orang yang paling takut kepada Allah SWT.

Ilmu merupakan ibadah hati, jika mengharap ridho Allah SWT semata.

Menuntut ilmu karena Allah SWT bernilai ibadah.

Mempelajari ilmu adalah dzikir. Membuat riset ilmiyah adalah jihad. Mengajarkannya adalah sedekah.

Karena ilmu dapat mengetahui halal dan haram.

Ilmu adalah penerang jalan menuju surga.

Ilmu adalah penghibur diwaktu keterpurukan.

Teman bicara dikala sepi.

Teman duduk saat menyendiri.

Sahabat dalam keasingan.

Petunjuk kala senang, penolong kala susah,

Perhiasan ditengah kawan-kawan, dan senjata tuk melawan musuh.

Kadar kerugian yang menimpa individu atau jamaah adalah sebesar kadar ketidak tahuan (red:kebodohan) dia tentang sesuatu. Contoh mudahnya adalah kesengsaraan akibat dari orang yang tidak mengetahui alamat yang akan ditujunya seperti menghabiskan waktu dan ongkos, juga keletihan karena sering kesasar. Juga alasan seorang ulama mengutamakan ahli ilmu dalam memilihkan jodoh anak putrinya adalah karena ahli ilmu jika mencintai akan sangat menyayangi kekasihnya dan jika marah tidak sampai menzholimi.

Ilmu adalah kehidupan dan cahaya sedangkan kebodohan adalah kematian dan kegelapan. Timbulnya kesengsaraan adalah sebab kegelapan dan kematian. Adapun sebab kebahagiaan adalah karena adanya cahaya dan kehidupan. Karena cahaya dapat menampakkan hakikat segala sesuatu.

Firman Allah SWT dalam surat al-An'am ayat 122 yang artinya: "Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia kami hidupkan lagi dan kami berikan padanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali dia tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah kami jadikan orang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan".

Demikianlah Allah SWT memberi perumpamaan bagi orang yang kafir dengan kematian hatinya kemudian dihidupkan dengan cahaya ilmu dan iman sehingga dapat berjalan dan menerangi di tengah masyarakat.

Juga ada ulama salaf yang mengatakan: "Barang siapa yang menginginkan dunia hendaknya dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan akhirat hendaknya dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka hendaknya dengan ilmu".

No comments: